Bedah Saham STTP, Emiten Consumer Goods Favorit Anak-Anak

Bedah Saham STTP, Emiten Consumer Goods Favorit Anak-Anak

Ajaib.co.id – Emiten barang konsumsi memang tak jarang menjadi primadona di kalangan investor, sebut saja Unilever dan Mayora yang telah lebih dulu menjadi primadona investasi. Namun siapa sangka saat ini masih ada emiten consumer goods yang pertumbuhannya masih sangat baik dan valuasinya masih di bawah harga wajarnya. Jika hanya melihat rasio sederhana seperti PE dan PBV saja, maka saham STTP akan tergolong premium atau bahkan terlihat seperti wajar saja. Namun dengan mempertimbangkan pertumbuhan laba per saham yang dimiliki, STTP sangat menarik saat ini.

Industri Consumer Goods memang menjadi primadona di negara berpopulasi tinggi seperti Indonesia. Oleh sebab itu tak heran emiten consumer goods dihargai mahal dengan valuasi yang tak kira-kira. Jarang sekali ada emiten consumer goods yang masih dihargai murah, di bawah kemampuan kinerjanya.

Oleh karena itu, optimisme pada saham STTP bukan hanya terletak pada kepiawaian manajemen emiten dalam melakukan pengetatan beban-beban, namun juga pada kepandaian emiten dalam konsistensinya meningkatkan pendapatan. Tak hanya itu, manajemen STTP juga sangat peduli akan kesehatan keuangannya. Berikut bedah saham mengenai Siantar Top yang beberapa produknya pasti kamu kenali.

Profil Emiten

PT Siantar Top Tbk (STTP) adalah perusahaan barang konsumsi/consumer goods pengolahan makanan ringan seperti snek mie dan mie kering, kerupuk, snek kreker, biskuit dan kembang gula. Kantor pusatnya berlokasi di Sidoarjo dengan pabrik yang tersebar di empat titik di Indonesia yakni Sidoarjo, Medan, Bekasi dan Makassar.

Beberapa merek yang bernaung di bawah STTP diantaranya: Soba, Spix Mie Goreng, Mie Gemes, Boyki, Tamiku, French Fries 2000, Twistko, Leanet, Goriorio, Gopotato, Go Malkist, Go Choco Star, Wafer Stick, Superman, Goriorio Magic, Goriorio Otamtam, DR. Milk, Era Cool.

Perusahaan didirikan pada tanggal 12 Mei 1987 dan melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) di tanggal 16 Desember 1996 di papan pengembangan bursa dengan kode saham STTP.

Dengan jumlah saham beredar sebesar 1.310.000.000 lembar di harga Rp13.550, maka market cap adalah sebesar Rp17,75 Triliun. Adapun pemegang saham dengan jumlah signfikan diantaranya PT Shindo Tiara Tunggal (56,76%) dan yang beredar di publik adalah sebanyak 40,05% dari seluruh saham.

Kinerja Saham STTP Berdasarkan Laporan Keuangan Terakhir

Emiten diketahui belum menyampaikan laporan keuangan Kuartal I-2024, dengan demikian laporan keuangan terakhir adalah laporan Q1 2024. Berikut ini laporan keuangan saham STTP dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Komponen Q1 2024 2023 2022 2021 2020 2019
Total Pendapatan 1,21 triliun 4,76 triliun 4,93 triliun 4,24 triliun 3,84 triliun 3,51 triliun
Laba Kotor 370,88 miliar 1,45 triliun 1,00 triliun 1,02 triliun 1,07 triliun 953,03 miliar
Laba Bersih 504,76 miliar 917,68 miliar 624,47 miliar 617,50 miliar 628,56 miliar 482,62 miliar
Total Aset 5,48 triliun 5,98 triliun 4,59 triliun 3,91 triliun 3,44 triliun 2,88 triliun
Total Liabilitas 634,72 miliar 636,50 miliar 662,33 miliar 618,39 miliar 806,78 miliar 764,52 miliar
Total Ekuitas 4,84 triliun 5,34 triliun 3,92 triliun 3,30 triliun 2,64 triliun 2,11 triliun

Dilansir dari Pasardana.id, saham STTP berhasil meraup laba bersih sebesar Rp504,98 miliar pada kuartal I 2024, atau naik 110 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp204,92 miliar.

Seiring dengan itu, laba per saham dasar terkerek ke level Rp385,31 per lembar pada akhir Maret 2024. Sedangkan di akhir Maret 2023 berada di level Rp183,91 per helai.

Padahal, Direktur Utama STTP, Armin melaporkan penjualan sebesar Rp1,214 triliun pada kuartal I 2024. Hasil itu menyusut 2,88 persen dibanding kuartal I 2023 yang mencapai Rp1,25 triliun.  

Pasalnya, penjualan produk makanan olahan menyusut 0,61 persen secara tahunan menjadi Rp1,136 triliun pada akhir Maret 2024. Senasib, penjualan produk pendukung turun 27,3 persen secara tahunan yang tersisa Rp77,481 miliar pada kuartal I 2024.

Menariknya, beban pokok penjualan dapat ditekan sedalam 5,3 persen secara tahunan menjadi Rp842,64 miliar pada kuartal I 2024. Alhasil, laba kotor terungkit 3,3 persen secara tahunan menjadi Rp371,56 miliar.

Terlebih emiten produk makanan ringan ini membukukan pendapatan lain-lain sebesar Rp276,57 miliar pada kuartal I 2024, atau melonjak 513 persen dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat Rp45,513 miliar.

Pos itu menjadi salah satu penunjang laba sebelum taksiran beban pajak sebesar Rp559,05 miliar pada kuartal I 2024, atau naik 90,1 persen dibanding kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp294,84 miliar.

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 0,28 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp636,5 miliar pada akhir Maret 2024. Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 10,3 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp5,348 triliun pada akhir Maret 2024.

Untuk menambah keyakinan kamu sebelum membeli saham STPP, yuk cek rasio keuangan saham STPP di bawah ini:

Rasio Q2 2024 Q2 2023 Q2 2022 Q2 2021
Return on Equity (RoE) 3,72% 3,53% 2,51% 3,54%
Return on Assets (RoA) 3,43% 3,19% 2,28% 3,49%
Gross Profit Margin (GPM) 30,18% 28,04% 19,22% 24,10%
Operating Profit Margin (OPM) 21,41% 18,85% 13,97% 14,33%
Net Profit Margin (NPM) 31,06% 17,2% 11,41% 13,70%
Current Ratio (CR) 888,19% 652,34% 518,78% 422,41%
Debt to Equity Ratio (DER) 11% 14,00% 16% 18%

Adapun rasio-rasio profitabilitas emiten meningkat, seperti ROE (laba per ekuitas) yang naik dari 3,53% menjadi 3,72%. Dan marjin laba bersih (NPM) menjadi 21,06% dari sebelumnya 17,2% di periode Q3 2023. Menariknya rasio-rasio yang menunjukkan kesehatan keuangan emiten juga meningkat, misalnya DER yang turun menjadi 11% dari sebelumnya 14%.

Rasio laba kotor per pendapatan (GPM) emiten naik dari 28,04% persen di periode Q2 2023 menjadi 30,18% di tahun Q2 2024. Artinya emiten berhasil melakukan penghematan atas beban pokok pendapatan sehingga laba kotornya bisa meningkat.

Prospek Saham STTP

Cara mengukur bagus tidaknya manajemen dalam beroperasional dan mencetak laba dinilai dari tiga hal: yang pertama dari peningkatan pendapatan, yang kedua dari efisiensi beban-beban yang dapat dilakukan dan terakhir dari kemampuan emiten menjaga kesehatan keuangannya.

Dalam hal peningkatan pendapatan, manajemen STTP termasuk ke dalam kategori sangat baik karena penjualan dapat terus meningkat tak mengindahkan situasi yang sedang berlaku. Perlu diingat bahwa industri pengolahan makanan ringan umumnya menargetkan anak-anak sebagai target pasar.

Peningkatan juga terjadi pada laba usaha, dan laba bersih, bahkan lebih besar daripada pertumbuhan pendapatan. Emiten perlu diacungi jempol dalam usahanya melakukan penghematan beban umum dan administrasi dan beban-beban lainnya. Bertumbuhnya laba yang lebih pesat daripada pertumbuhan pendapatan menghasilkan peningkatkan pada marjin laba dan imbal hasil modal kerja (ROE).

Yang menarik adalah peningkatan profitabilitas juga diikuti oleh penurunan liabilitas yang menyebabkan turunnya bunga pinjaman yang harus diemban oleh emiten. Penguatan kesehatan keuangan diiringi peningkatan marjin laba membuat emiten pantas dihargai mahal.

Riwayat Pembagian Dividen Saham STTP

Dividen menjadi hal penting yang sering diperhatikan oleh investor. Sayangnya, dividen terakhir yang dibagikan saham STTP adalah dividen dari keuntungan tahun 2019 yang dibagikan pada tahun 2020 dengan jumlah dividen Rp76,34 per lembar saham.

Adapun, rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio adalah sebesar 20.72 persen dari total laba bersih tahun buku 2019 yakni sebesar Rp482,59 miliar. Penyisihan dana cadangan sebesar Rp15 miliar. Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan sebesar Rp367,59 miliar.

Berikut ini adalah riwayat pembagian dividen saham STTP sejak tahun 1997.

Tahun Pembagian Dividen Imbal Hasil
2020 76,34 0,93%
2004 8,5 4,72%
2000 110 7,15%
1999 85 6,14%
1998 60 11,35%
1997 36 4,11%

Strategi STTP untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis

Dilansir dari Bisis.com, PT Siantar Top Tbk (STTP) mengejar pertumbuhan penjualan dua digit pada tahun ini dengan berbagai bauran strategi.

Menurut Direktur PT Siantar Top Tbk (STTP) Suwanto, kuartal I/2024 belum tumbuh begitu bagus, tapi perseroan percaya akan maksimal, tumbuh dua digit sampai akhir tahun.

Ia juga menggambarkan tantangan dari dalam negeri berupa daya beli yang masih tertekan. Di mana, uang beredar di pasaran susah dan memengaruhi daya beli. Sementara tantangan di luar negeri disebabkan dampak adanya sejumlah perang yang menyebabkan ongkos ekonomi naik. Jalur kapal logistik yang terdampak perang dan ancaman keamanan menjadikan ongkos pengiriman barang naik.

Siantar Top sendiri memiliki pangsa pasar terbesar di dalam negeri. Namun demikian, perluasan pasar ke luar negeri tetap dilakukan. Bahkan pada periode 2023, pasar ekspor bisa tumbuh hingga 47%. Adapun tahun ini, pembukaan jaringan pasar ke Kanada dan Kazakhstan diyakini bisa mendorong kinerja.

Sementara terkait tantangan berupa nilai tukar, Direktur STTP Armin, menjelaskan komposisi bahan impor untuk produksi berkisar 30% dan mereka masih ada persediaan, sehingga tekanan nilai tukar belum begitu terimbas

Mulai Investasi di Ajaib Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat dan aman. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, obligasi, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

The post Bedah Saham STTP, Emiten Consumer Goods Favorit Anak-Anak first appeared on Ajaib.



source https://ajaib.co.id/sttp-consumer-goods-yang-masih-undervalued/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bedah Saham SMGR di 2024, Emiten Produsen Semen Milik BUMN

Apa Itu RoE (Return on Equity) pada XTRA Day Trading?

Cara Cepat Wujudkan Financial Goals dengan Kantong Ajaib!