Memahami Rumus PBV & Manfaatnya dalam Saham!

Apa itu PBV & Manfaatnya dalam Saham!

Ajaib.co.id – Analisis fundamental saham sering kali melibatkan istilah-istilah yang terdengar asing, tetapi sangat penting. Salah satunya, rumus PBV (Price to Book Value). Sederhananya, PBV adalah indikator yang menjadi bagian dari analisis fundamental dalam rasio keuangan.

Apa Itu Price to Book Value?

Price to Book Value (PBV) adalah salah satu rasio valuasi saham dengan membandingkan valuasi pasar satu perusahaan dengan nilai bukunya (book value) secara relatif.

Dalam buku “Commercial Bank Management: Manajemen Perbankan dari Teori ke Praktik”, ekonom Veitzhal Rivai menjelaskan bahwa pengertian PBV adalah rasio yang digunakan untuk menilai apakah suatu saham dianggap undervalued atau overvalued.

Dalam teori tersebut, dijelaskan bahwa PBV merujuk ke hubungan antara harga pasar saham dan nilai buku per lembar saham yang digunakan sebagai pendekatan alternatif untuk menentukan nilai saham. Menurutnya, nilai pasar suatu saham harus mencerminkan nilai bukunya.

Secara sederhana, Prece to Book Value adalah sebuah rasio yang digunakan untuk mengukur nilai riil sebuah saham berdasarkan nilai bukunya. Hasil rasio itu kemudian bisa digunakan analis dan investor untuk mengidentifikasi investasi-investasi yang terbilang potensial.

Baca Juga: Mengenal Analisis Fundamental, Investor Pemula Wajib Tahu!

Rumus PBV (Price to Book Value)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, rasio PBV adalah perbandingan antara valuasi pasar suatu saham dengan nilai bukunya. Berdasarkan hal tersebut, maka rasio PBV bisa diterjemahkan melalui rumus seperti berikut!

PBV = Price of Stock/Book Value per Share

Keterangan:

  • Price of Stock: Nilai saham yang ingin diukur dan biasanya diambil dari harga pasar suatu saham tertentu.
  • Book Value per Share: Nilai buku perusahaan per lembar saham. Adapun angkanya berasal dari rumus (total aset – aset tidak berwujud – total kewajiban) : jumlah saham yang beredar.

Melalui rumus tersebut, kamu dapat menentukan apakah valuasi saham tersebut dianggap undervalued atau overvalued.

Jika PBV lebih rendah dari 1, maka itu menunjukkan bahwa harga saham saat ini lebih “murah” dari nilai bukunya. Kondisi undervalued tersebut menunjukkan bahwa membeli saham tersebut memiliki prospek perusahaan yang menarik.

Sebaliknya, jika Price to Book Value lebih tinggi dari 1, maka saham tersebut mungkin diperdagangkan dengan premi, yang bisa mengindikasikan valuasi yang tinggi atau harapan pertumbuhan yang besar.

Contoh Price to Book Value

Agar lebih memahami cara menghitung Price to Book Value, berikut cara menghitung PBV.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan BBRI tahun 2021, diperoleh data sebagai berikut:

  • Nilai ekuitas = Rp288,73 triliun
  • Harga saham per lembar = Rp4.550 (per 25 Februari 2022)
  • Jumlah saham beredar = 158 miliar

Dengan menggunakan rumus sebelumnya, maka

Book Value per share (BV) -> Rp288,73triliun / 158 miliar = Rp1.827

Price to Book Value (PBV) -> Rp4.550 / Rp1.828 = 2,49

Maka, diperoleh nilai Price to Book Value saham BBRI sebesar 2,49. Angka ini mungkin bagi sebagian investor saham dirasa terlalu mahal.

Namun jika membandingkannya dengan rata-rata PBV industri perbankan saat ini, yaitu 2,1, kemudian mempertimbangkan kinerja positifnya selama ini yang terus bisa membukukan laba bersih dengan stabil, maka PBV 2,4 di atas menjadi hal wajar untuk saham BBRI. Semua tergantung dari sudut pandang yang digunakan investor ketika menilai saham BBRI tersebut.

Di Aplikasi Ajaib Sekuritas juga menampilkan data Book Value per Share (BVPS) pada menu Key Statistics di bawah tinjauan saham. Cari saja beberapa saham pada bidang yang kamu minati, kemudian bandingkan Book Value dan Market Value masing-masing.

Cuplikan tangkapan layar di bawah ini memperlihatkan contoh Book Value pada tiga emiten properti terkemuka, yakni PT Pakuwon Jati (PWON), PT Bumi Serpong Damai (BSDE), dan PT Summarecon Agung (SMRA). Ketiganya secara berturut-turut memiliki Book Value sebesar PWON 340,9, BSDE 1500,5, dan SMRA 535,17.

Bagaimana cara memanfaatkan data-data tersebut? Yang perlu diperhatikan, Book Value bukanlah nilai yang tepat untuk membandingkan valuasi antar saham. Sebaiknya kamu hanya membandingkan Book Value suatu saham dengan Market Value-nya sendiri.

Harga saham PWON saat ini Rp480. Angka itu lebih besar dibandingkan dengan Book Value yang sebesar 340,9, sehingga PWON berarti cenderung overvalue.

Harga saham BSDE saat ini Rp920. Angka itu lebih rendah daripada Book Value yang sebesar 1500,5, sehingga BSDE berarti cenderung undervalue.

Harga saham SMRA saat ini Rp575. Angka itu sudah mendekati Book Value yang sebesar 535,17, tetapi masih sedikit lebih mahal.

Ini berarti saham BSDE dapat dikatakan lebih murah dan layak dikoleksi dibandingkan kedua saham lainnya. Namun, kita juga perlu menyelidiki kondisi fundamental dan rasio-rasio keuangan lain sebelum membuat keputusan investasi final.

Ada saham yang murah lantaran sedang terdiskon untuk sementara waktu, tetapi ada pula saham yang murah karena memang murahan dalam jangka panjang. Book Value tak dapat mengevaluasi semua variabel fundamental secara menyeluruh, sehingga harus dilengkapi dengan analisis cashflow, rasio utang (DER), dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Analisis Teknikal dan Fundamental, Mana yang Lebih Baik?

Hubungan Book Value dan PBV

Telah diungkapkan di atas bahwa Book Value bukanlah nilai yang tepat untuk membandingkan valuasi antar saham. Namun, kita dapat mengolah data lebih lanjut agar dapat dipergunakan untuk membandingkan valuasi antar saham. Caranya dengan menghitung rasio Price-to-Book Value (PBV).

Rasio PBV dihitung dari harga saham per lembar yang dibagi dengan Book Value. Rumus lengkapnya dapat ditulis sebagai berikut:

PBV = Harga Saham per Lembar : Book Value

Misalnya jika saham ABCD yang memiliki Book Value sebesar 1.250 tadi ternyata diperdagangkan pada harga pasar Rp950 per lembar. Dengan demikian, PBV-nya sebesar 0,76x.

Evaluasi nilai PBV lebih mudah daripada Book Value. Nilai PBV di bawah 1 biasanya dianggap undervalue, sedangkan PBV di atas 1 berarti overvalue.

Para value investor biasanya membandingkan nilai PBV dari beberapa saham dalam satu bidang yang sama, dengan tujuan menemukan saham termurah di bidangnya. Hasil evaluasi PBV kemudian dikombinasikan pula dengan rasio keuangan dan indikator fundamental lain.

Peran PBV dalam Investasi

salah satu jenis valuasi penting yang perlu dipelajari investor sebelum menentukan investasi pilihannya. Berikut ini beberapa manfaat lain dari penghitungan rasio PBV?

1. Evaluasi keuntungan investasi

Membantu investor menentukan apakah suatu saham diperdagangkan dengan harga yang tergolong murah atau mahal dibandingkan dengan nilai aset perusahaan. Dengan membandingkan PBV dengan rasio PBV industri sejenis atau perusahaan sebanding, kamu dapat mengidentifikasi saham yang potensial untuk investasi jangka panjang.

2. Identifikasi nilai tersembunyi

Membantu mengungkap nilai tersembunyi perusahaan. Jika nilai PBV rendah, maka ada kemungkinan si perusahaan memiliki aset yang tidak terhitung dalam laporan keuangan dan tidak tercermin dalam harga saham.

3. Pemantauan kinerja

Digunakan untuk memonitor kinerja saham dari waktu ke waktu. Jika PBV meningkat seiring waktu, maka hal ini bisa jadi menunjukkan adanya pertumbuhan nilai perusahaan yang positif, yang berpotensi menarik minat investor.

4. Pembatas risiko

Membantu investor membatasi risiko investasi. Dalam kondisi pasar yang melambat atau penuh gejolak, saham dengan nilai PBV rendah cenderung lebih tahan terhadap penurunan harga dibandingkan dengan saham dengan PBV yang tinggi.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib kini lebih stabil, lebih lengkap, lebih baik. #SemuaBisa investasi saham, reksadana, hingga obligasi di Ajaib. Ajaib juga menyediakan Ajaib Alpha, Anda dapat jual beli saham Amerika, Aset Kripto, dan trading perpetual futures. Download aplikasi Ajaib dan Ajaib Alpha sekarang!


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

The post Memahami Rumus PBV & Manfaatnya dalam Saham! first appeared on Ajaib.



source https://ajaib.co.id/book-value-adalah/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bedah Saham IPO MINE: Profil Emiten, Laporan Keuangan, Prospek Bisnis

Bedah Saham SMGR di 2024, Emiten Produsen Semen Milik BUMN

Bedah Saham PTRO, Bagaimana Prospeknya di 2025?