Kenapa Harga Saham Bisa Turun? Simak Penjelasannya

kenapa-saham-turun

Saat harga saham anjlok, banyak investor, terutama pemula, langsung panik dan buru-buru menjual sahamnya. Padahal, naik-turunnya harga adalah hal yang sangat wajar dalam dunia investasi. Kunci untuk tetap cuan justru ada pada pemahaman akan penyebab fluktuasi harga tersebut. Namun, kenapa saham turun?

Highlight:

  • Menjelaskan mekanisme pasar yang menyebabkan harga saham bisa turun.
  • Menjelaskan penyebab utama harga saham naik turun dan bagaimana menyikapinya dengan bijak.
  • Panduan bagi investor agar tetap tenang dan cuan saat pasar merah.

Berikut adalah panduan lengkap mengenai penyebab harga saham turun, cara menyikapinya dengan bijak, dan strategi yang bisa kamu terapkan agar tetap untung.

Kenapa Harga Saham Bisa Naik Turun?

Fluktuasi harga saham adalah cerminan dari tiga konsep dasar ekonomi dan pasar keuangan.

1. Mekanisme Permintaan dan Penawaran (Supply-Demand)

Ini adalah prinsip paling fundamental. Jika banyak investor ingin membeli saham (demand tinggi) sementara jumlah yang dijual terbatas (supply rendah), harganya akan naik. Sebaliknya, saat banyak yang menjual dan sedikit yang tertarik membeli, harga akan turun.

2. Sentimen Pasar

Persepsi dan emosi kolektif investor juga sangat berpengaruh. Kabar baik tentang laporan keuangan atau kebijakan pemerintah bisa menciptakan sentimen positif yang mendorong harga naik.

Sebaliknya, berita buruk seperti potensi resesi atau isu geopolitik akan memicu sentimen negatif yang membuat investor cemas dan menjual saham, sehingga harganya turun.

3. Refleksi Ekspektasi Investor

Harga saham sebenarnya mencerminkan harapan investor akan kinerja perusahaan di masa depan. Jika investor optimis, mereka akan berani membeli saham di harga tinggi. Namun, jika ekspektasi memburuk, misalnya karena pertumbuhan melambat, harga saham bisa turun tajam.

7 Alasan Utama Harga Saham Turun

Beberapa faktor spesifik di bawah ini sering kali menjadi pemicu utama penurunan harga saham.

1. Kinerja Keuangan Emiten Memburuk

Ini adalah alasan paling logis. Laporan keuangan yang menunjukkan penurunan pendapatan, laba, atau kinerja operasional akan membuat investor kehilangan kepercayaan, sehingga harga sahamnya turun.

2. Sentimen Pasar Negatif

Perubahan suasana pasar secara umum, seperti kekhawatiran resesi atau isu politik, dapat memicu panic selling, bahkan tanpa ada alasan fundamental yang kuat dari perusahaan.

3. IHSG Terkoreksi

Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun akibat tekanan global atau aksi jual besar dari investor asing, sebagian besar saham di bursa akan ikut terkoreksi.

4. Kebijakan atau Regulasi Baru

Kebijakan pemerintah, seperti kenaikan pajak atau pembatasan ekspor, dapat memengaruhi prospek bisnis suatu sektor. Jika regulasi dianggap kurang mendukung, investor akan khawatir dan menjual saham.

5. Kenaikan Suku Bunga

Saat bank sentral menaikkan suku bunga, biaya pinjaman menjadi lebih mahal dan investor cenderung memindahkan dana ke instrumen yang lebih aman seperti obligasi, sehingga daya tarik saham menurun.

6. Aksi Jual Investor Asing

Investor asing memiliki pengaruh besar di pasar modal Indonesia. Aksi net sell (jual bersih) dalam jumlah besar bisa menggerus likuiditas dan menekan harga saham secara signifikan.

7. Krisis atau Geopolitik Global

Peristiwa besar di tingkat global, seperti perang, krisis utang, atau ketegangan perdagangan internasional, dapat memicu kekhawatiran investor global, yang sering kali diikuti oleh koreksi saham.

Apa yang Harus Dilakukan Saat Saham Turun?

Saat harga saham sedang merah, hal terpenting adalah jangan panik. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi kondisi ini dengan bijak.

1. Tinjau Riwayat Harga Saham

Jangan buru-buru menjual. Cek kembali riwayat harganya. Jika penurunan saat ini hanya fluktuasi biasa, ada kemungkinan harganya akan kembali naik (rebound) di kemudian hari.

2. Fokus pada Saham Fundamental Baik

Turunnya harga saham justru bisa menjadi kesempatan emas. Kamu bisa membeli saham-saham dari perusahaan dengan fundamental kuat yang harganya sedang diskon. Ini bisa menjadi bekal untuk keuntungan jangka panjang.

3. Ingat Tujuan Jangka Panjang

Ingat kembali alasanmu berinvestasi. Jika tujuanmu untuk jangka panjang, seperti dana pensiun atau pendidikan anak, penurunan harga sesaat tidak perlu membuatmu cemas. Biarkan saja sahammu tetap teralokasi, karena pasar cenderung pulih seiring waktu.

4. Hindari Panic Selling

Panic selling adalah menjual saham karena panik akibat penurunan harga. Bukannya mencegah kerugian, aksi ini justru merealisasikan kerugianmu. Jika kamu bisa tenang dan menahan diri, kamu tidak akan menjual saham di bawah harga beli hanya karena penurunan yang tidak seberapa.

5. Pertimbangkan Cut Loss (Khusus Trader)

Untuk trader, cut loss, atau menjual saham untuk membatasi kerugian lebih lanjut, bisa menjadi strategi yang tepat jika harga terus turun. Namun, bagi investor jangka panjang, strategi ini hanya relevan jika ada perubahan fundamental yang signifikan pada perusahaan.

6. Alokasikan Lebih Banyak Dana (Averaging Down)

Jika kamu memiliki modal ekstra dan yakin dengan prospek perusahaan, kamu bisa membeli lebih banyak saham saat harganya turun. Strategi ini disebut averaging down, yang bertujuan menurunkan harga rata-rata belimu, sehingga kamu bisa mendapatkan untung lebih besar saat harganya naik kembali.

Mulai Investasi Saham di Ajaib!

Ajaib adalah aplikasi investasi saham yang cocok untuk pemula dan profesional. Investasi dengan modal minim, registrasi cepat, dan 100% online! Aman karena sudah berizin dan diawasi oleh OJK dan Bappebti. Download aplikasi Ajaib sekarang!

The post Kenapa Harga Saham Bisa Turun? Simak Penjelasannya first appeared on Ajaib.



source https://ajaib.co.id/kenapa-saham-turun-simak-penjelasannya/

Comments

Popular posts from this blog

Bedah Saham IPO MINE: Profil Emiten, Laporan Keuangan, Prospek Bisnis

Bedah e-IPO: Saham DKHH Emiten Rumah Sakit, Beli Sekarang Hingga 8 Mei 2025

Cara Membeli Saham e-IPO di Ajaib, Mudah dan Pasti Dapat Hadiah Buying Power!