Bedah Saham IMAS di Tengah Maraknya Kendaraan Listrik di Tahun 2024

Bedah Saham IMAS, Bagaimana Kinerjanya di Tahun 2024?

Ajaib.co.id – PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (saham IMAS) bergerak di bidang usaha otomotif termasuk sebagai pemegang lisensi merek, distributor kendaraan bermotor, layanan purna jual, jasa pembiayaan kendaraan bermotor, distributor suku cadang dengan merek IndoParts, perakitan kendaraan bermotor, produsen komponen otomotif, jasa penyewaan kendaraan bermotor, dan usaha pendukung lainnya. Apakah kamu tertarik membeli saham IMAS? Sebelum memutuskan untuk membelinya, yuk simak terlebih dulu kinerja dan analisinya di bawah ini.

Profil Emiten

Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) adalah perusahaan otomotif afiliasi dari konglomerat Grup Salim. Aktivitas bisnisnya meliputi perakitan dan pendistribusian mobil, bus, truk dan alat berat, serta komponen terkait hingga layanan purna jual dan penyewaan mobil dan distribusi suku cadang Indo Parts.

Merek-merek di bawah naungan IMAS diantaranya Audi, Datsun, Foton, Hino, Kalmar, Manitou, Nissan, Truk Renault, Suzuki, Truk Volvo dan Foton. Pendapatan IMAS utamanya berasal dari beberapa merek saja seperti Nissan dan Hino.

Indomobil didirikan pada tahun 1987 dan IPO di tahun 1993. Dengan jumlah saham beredar sebanyak 3.994.291.039 lembar di harga terakhir per 15 Februari yaitu sebesar Rp1365 per lembar saham maka kapitalisasi pasar saham IMAS adalah Rp 5,45 Triliun.

Untuk sekarang Gallant Venture Ltd adalah pemegang mayoritas saham IMAS dengan menguasai sekitar 49,49% saham beredar. Selanjutnya 20,24% saham IMAS dipegang oleh PT Sejahtera Raya Perkasa. PT Tritunggal Intipermata mempunyai 18,17% saham IMAS. Sisanya 12,10% dipegang oleh public.

Sebagai informasi Gallant Venture Ltd adalah perusahaan asal Singapura yang dimiliki oleh gabungan konglomerat Asia Tenggara yaitu Salim Group, Parallax Group, SembCorp dan Ascendas Group. Gallant adalah perusahaan investasi di berbagai perusahaan dengan beragam kegiatan usaha mulai dari pariwisata, properti, pertambangan, otomotif dan lainnya.

Anthoni Salim yang merupakan bagian dari Grup Salim menguasai 90% saham PT Tritunggal Intipermata (TIP) yang juga menguasai 18,17% saham IMAS. Jika digabungkan, kepemilikan saham Gallant dan TIP, maka total saham yang dikuasai oleh grup Salim adalah sebesar 67,77%.

Sedangkan PT Sejahtera Raya Perkasa (SRP) menguasai 22% saham IMAS dengan cara membeli dari Pieter Tanuri yang menjual semua saham IMAS miliknya. Melalui PT Bina Raya Perkasa (BRP) miliknya, Pieter menjual 878.562.566 saham IMAS di harga Rp892/saham kepada SRP pada 1 Oktober 2020.

Usut punya usut Direktur SRP adalah Evensius Go yang juga merupakan salah satu Direktur IMAS sejak Juni 2014. Evensius Go kini juga menjabat sebagai komisaris atau direktur di beberapa anak usaha IMAS.

Kinerja Saham IMAS Berdasarkan Laporan Keuangan Terakhir

Sebelum memutuskan untuk membeli saham IMAS, berikut laporan keuangan 4 tahun terakhir saham IMAS yang perlu kamu perhatikan.

Komponen Q2 2024 2023 2022 2021 2020 2019
Pendapatan 7,11 triliun 28,89 triliun 25,58 triliun 19,17 triliun 15,23 triliun 18,61 triliun
Beban pokok pendapatan 5,83 triliun 23,06 triliun 21,02 triliun 16,17 triliun 11,87 triliun 14,91 triliun
Laba Kotor 1,27 triliun 58,30 triliun 4,55 triliun 2,99 triliun 3,35 triliun 3,70 triliun
Laba/Rugi Bersih 24,79 miliar 443,49 miliar -264,77 miliar -545,89 miliar 170,06 miliar
Total Aset 65,12 triliun 62,91 triliun 57,44 triliun 5,10 triliun 48,40 triliun 44,69 triliun
Total Liabilitas 49,45 triliun 43,27 triliun 38,17 triliun 37,57 triliun 36,59 triliun
Total Ekuitas 15,67 triliun 14,16 triliun 12,84 triliun 10,83 triliun 8,10 triliun

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) juga mencatatkan kinerja laba yang amblas 87,97% YoY menjadi Rp39,46 miliar hingga periode Juni 2024. Meski mengalami penurnan laba, emiten satu ini memiliki sederet portofolio mobil listrik yang didominasi merek-merek China. Penjualan IMAS pun bersiap ngebut di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Dilansir dari Bisnis.com, Direktur Utama IMAS Jusak Kertowidjojo mengatakan alasan perseroan melirik produsen asal China untuk memperkuat portofolio kendaraan listrik (electric vehicle/EV), sebab Negeri Tirai Bambu tersebut jauh lebih maju dalam hal ekosistem EV.   Menilik aksi korporasi terbaru, pada 20 Juni 2024 IMAS melalui anak usahanya, PT Indomobil Energi Baru telah meneken perjanjian kerja sama dengan produsen mobil asal China, SAIC MAXUS Automotive Co Ltd. Dalam perjanjian tersebut, disepakati bahwa Indomobil Energi Baru telah ditunjuk sebagai distributor kendaraan bermotor merek Maxus beserta pelayanan purna jual, termasuk suku cadang dan aksesorisnya di Indonesia.

Lalu bagaimana angka rasio saham IMAS? Berikut ini angka rasio saham IMAS periode 2019 hingga Q2 2024.

Rasio Q2 2024 Q4 2023 Q4 2022 Q4 2021 Q4 2020
Return on Equity (RoE) 0,19% 1,67% 0,8% -1,32% 0,76%
Return on Assets (RoA) 0,04% 0,38% 0,15% -0,29% -0,13%
Gross Profit Margin (GPM) 20,32% 20,37% 20,35% 19,26% 22,04%
Operating Profit Margin (OPM) 7,13% 6,59% 7,8% 6,84% 5,21%
Net Profit Margin (NPM) 0,27% 2,19% 1,73% -1,38% -3,58%
Current Ratio (CR) 102,57% 86,87% 75,11% 71,53% 75,58%
Debt to Equity Ratio (DER) 377% 362% 365% 346% 330%

Riwayat Pembagian Dividen Saham IMAS

Pembagian dividen menjadi hal penting dan sering ditunggu-tunggu oleh para investor. Saham IMAS sendiri, termasuk salah satu emiten yang tidak pernah absen membagikan dividennya. Berikut pembagian dividen saham IMAS dalam sepuluh tahun terakhir:

Tahun Dividen Jenis
2024 10 Tahunan
2023 10 Tahunan
2022 4 Tahunan
2021 4 Tahunan
2020 5 Tahunan
2019 5 Tahunan
2018 5 Tahunan
2017 5 Tahunan
2016 10 Tahunan
2015 10 Tahunan
2014 19 Tahunan

Dilansir dari Kontan, saham IMAS telah membagikan dividen tunai sebesar Rp39,49 miliar atau setara 6,317% dari raihan laba bersih sepanjang 2023. Menurut Sekretaris Perusahaan Indomobil Sukses Internasional CR. Susilowati menjelaskan pembagian dividen ini sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 20 Juni 2024. RUPS telah menyetujui antara lain pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp10 per saham.

Entitas Grup Salim ini mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 632,52 miliar pada 2023. Raihan ini tumbuh 42,62% secara tahunan dari Rp 443,49 miliar di 2022. 

Per 31 Desember 2023, IMAS memiliki saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 1,55 triliun. Pada periode yang sama, total ekuitas IMAS mencapai Rp 15,47 triliun. 

Prospek Saham IMAS

Dilansir dari Bisnis.com, prospek Saham IMAS Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda menyampaikan bahwa IMAS gencar memasarkan produk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) itu akan berkorelasi positif terhadap kinerja keuangan perseroan serta harga sahamnya. Oleh karena itu, Vicky memperkirakan kinerja IMAS hingga akhir tahun 2024 akan tumbuh positif dari sisi top line sekitar 5-10%, maupun bottom line 15-20%. Hal itu berkaca dengan historikal laporan keuangan IMAS yang terus mencetak pendapatan dan laba yang bertumbuh.

Lebih lanjut Vicky mengatakan bahwa  pertumbuhan permintaan mobil listrik di Indonesia dan global menjadi katalis positif untuk kinerja IMAS. Terlebih, perseroan juga menggandeng GAC AION untuk mengembangkan mobil listrik. Data Gaikindo menunjukkan penjualan mobil listrik mencapai 28.131 unit sepanjang Januari–Mei 2024, naik 66,39% dari 16.906 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Jumlah tersebut sekitar 8,39% dari total wholesales pasar domestik yang mencapai 334.969 sepanjang Januari–Mei 2024.

Namun, menurutnya ada katalis negatif untuk kinerja IMAS yaitu persaingan yang ketat di pasar mobil listrik saat ini, harga mobil listrik yang masih tinggi dan kenaikan suku bunga serta pelemahan rupiah. Saham IMAS juga menarik karena memiliki kinerja yang bagus dan valuasi masih murah. Kami merekomendasikan saham IMAS trading buy dengan target harga Rp1.300 per saham, sehingga sejauh ini saham IMAS telah melampaui target harga.

Mulai Investasi di Ajaib Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat dan aman. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, obligasi, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

The post Bedah Saham IMAS di Tengah Maraknya Kendaraan Listrik di Tahun 2024 first appeared on Ajaib.



source https://ajaib.co.id/saham-imas-dibayangi-penjualan-mobil-yang-menurun/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bedah Saham SMGR di 2024, Emiten Produsen Semen Milik BUMN

Apa Itu RoE (Return on Equity) pada XTRA Day Trading?

Cara Cepat Wujudkan Financial Goals dengan Kantong Ajaib!