Bedah Saham DGNS, Masih Jadi Primadona Usai Pandemi?

Ajaib.co.id – PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (kode saham DGNS) adalah anak usaha dari grup Bunda Medik Healthcare System (BMHS) yang telah berdiri sejak tahun 2007, sedangkan emiten saham DGNS sendiri berdiri sejak tahun 2009. Usaha utama saham DGNS bergerak di bidang jasa pemeriksaan kesehatan seperti hematology, biomolecular, hemostasis, microbiology, genomics, chemistry, parasitology, immunology dan anatomic pathology.
Saat ini emiten saham DGNS memiliki tiga cabang independen dan 10 outlet yang bekerja sama dengan rumah sakit dan klinik grup BMHS. Sebagai informasi grup BMHS adalah grup yang menguasai jaringan rumah sakit dan klinik yaitu RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Jakarta, RSU Bunda Margonda, Klinik Spesialis BIC, Morula IVF Indonesia, Emergency Response, IRSI, Bunda Global Pharma, Bunda Diklat Indonesia dan perseroan sendiri.
Saham PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk sendiri resmi dapat diakses publik sejak pencatatan saham perdananya alias IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Januari 2021. Emiten resmi melepas sebanyak 250 juta lembar saham baru atau setara dengan 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh ke publik di harga penawaran Rp200 per saham.
Dengan demikian dana segar yang dihimpun melalui pagelaran IPO-nya mencapai Rp50 miliar. Rencananya sebesar 42,6 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk membangun laboratorium dan cabang di Makassar, Surabaya dan Medan.
Sedangkan 57,4 persen dana akan digunakan untuk modal kerja seperti mengoptimalkan laboratorium dalam teknologi dan inovasi seperti mengembangkan Genomics dan membeli fasilitas penunjang seperti kendaraan.
Genomics adalah teknologi untuk mengetahui penyakit atau tingkat kesehatan seseorang dengan mempelajari genetiknya.
Review Kinerja
Komponen | Q2 2024 | Q3 2023 | 2022 | 2021 | 2020 |
Pendapatan | 81,04 miliar | 35,90 miliar | 192,88 miliar | 302,18 miliar | 183,17 miliar |
Laba Kotor | 35,73 miliar | 14,21 miliar | 93,75 miliar | 148,55 miliar | 86,70 miliar |
Laba Bersih | 1,15 miliar | -2,91 miliar | 12,66 miliar | 64,30 miliar | 52,68 miliar |
Total Aset | 290,33 miliar | 253,67 miliar | 239,93 miliar | 241,98 miliar | 132,57 miliar |
Total Liabilitas | 93,93 miliar | 53,90 miliar | 29,50 miliar | 40,18 miliar | 33,50 miliar |
Total Ekuitas | 196,39 miliar | 199,77 miliar | 210,42 miliar | 201,80 miliar | 99,06 miliar |
Dilansir dari SWA.com, emiten laboratorium klinis PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) diklaim memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan terhadap grup Bunda Medik. Pada semester I/2024, pertumbuhan DGNS diklaim meningkat sebesar 14%. Adapun laba bersih BMHS pada semester I/2024 sebesar 18,6 miliar dengan pendapatan sebesar Rp784,5 miliar. Kinerja tersebut didorong dari kenaikan jumlah pasien rawat jalan, pasien rawat inap, dan durasi rawat inap
Sedangkan jika dilihat dari rasio keuangan saham DGNS sedikit mengalami peningkatan di Q2 2024 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Rasio | Q2 2024 | Q2 2023 | Q2 2022 | Q2 2021 |
Return on Equity (RoE) | 0,48% | -2,14% | 0,92% | 24,51% |
Return on Assets (RoA) | 0,33% | -1,78% | 1,07% | 20,79% |
Gross Profit Margin (GPM) | 44,48% | 40,09% | 49,99% | 54,26% |
Operating Profit Margin (OPM) | 0,29% | -11,69% | 11,97% | 34,88% |
Net Profit Margin (NPM) | 1,43% | -10,87% | 10,77% | 27,31% |
Current Ratio (CR) | 337,15% | 700,51% | 1.522,08% | 726,46% |
Debt to Equity Ratio (DER) | 48% | 20% | 11% | 18% |
Rasio profitabilitas emiten dalam hal ini rasio laba per ekuitas (ROE), laba per aset (ROA) dan laba per pendapatan alias marjin laba bersih (NPM) yang dimiliki emiten mengalami peningkatan dan sudah kembali mencatatkan angka positif.
Rencana Right Issue Saham DGNS
Dilansir dari SWA, rencana anak usaha PT Bundamedik Tbk atau Bunda Medik Healthcare System (BMHS), PT Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) untuk mengakuisisi startup teknologi kesehatan Asa Ren semakin dekat. Pada 2 Oktober 2024 lalu, Chief Finansial Officer PT Bunda Medik, Cuncun Wijaya, mengatakan aksi korporasi itu dalam tahap legal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Aksi korporasi tersebut dilakukan DGNS melalui skema inbreng dan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue. Nilainya sebesar US$24,1 juta (Rp357,89 miliar, kurs US$1 = Rp14.850 pada 24 September 2024).
Rencana akuisisi tersebut dilakukan dalam dua langkah, yaitu pertama rencana penyetoran modal selain uang (inbreng) sebesar US$21,69 juta (Rp322,1 miliar). Kedua, dengan rencana pembelian saham sebesar US$2,1 juta (Rp35,78 miliar). Aksi right issue tersebut membuat DGNS berencana menerbitkan saham baru sebanyak 921 juta dengan nilai nominal Rp25 per saham. Harga pelaksanaannya Rp505 per saham baru. Kemudian, DGNS akan memperoleh dana sekitar Rp465,1 miliar. Total nilai akuisisi tersebut setara dengan 182,23 persen dari total ekuitas Diagnos.
Prospek Bisnis
Dilansir dari SWA, rencana anak usaha PT Bundamedik Tbk atau Bunda Medik Healthcare System (BMHS), Saham Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) untuk mengakuisisi startup teknologi kesehatan Asa Ren semakin dekat. Pada 2 Oktober 2024 lalu, Chief Finansial Officer PT Bunda Medik, Cuncun Wijaya, mengatakan aksi korporasi itu dalam tahap legal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurutnya, ini juga menjadi bukti komitmen kepada masyarakat bahwa BMHS dan DGNS akan terus berkembang dengan didukung oleh teknologi dan inovasi terkini dalam bidang kesehatan. Direktur Utama DGNS Mesha Rizal Sini mengatakan, dalam waktu dekat, Diagnos juga akan membuka Klinik Utama di gedung ini yang berfokus kepada layanan MCU, laboratorium, dan radiologi.
Layanan Medical Check Up yang diberi nama MCU Plus itu didukung Smart Report untuk memberikan informasi Personal Health Risk Score dalam periode 10 tahun ke depan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dokter
Selain memberikan manfaat secara personal, diharapkan juga dapat membantu rekanan perusahaan dalam upaya menjaga kesehatan dan produktivitas karyawan. Smart report ini akan memberikan kemudahan dalam tindak lanjut maintenance kesehatan karyawan melalui program Corporate Managed Care.
Di tahun 2024, Diagnos fokus untuk mengembangkan produk Cervigene yaitu pemeriksaan virus HPV yang revolusioner. Menggunakan teknologi molekular berbasis sampel urin, Cervigene memberikan alternatif yang lebih nyaman dibandingkan metode tradisional swab pap smear. Managing Director DGNS Fergus Richard mengatakan, produk Cervigene dipatok dengan harga yang terjangkau, yaitu sekitar 50% dari pemeriksaan metode konvensional di pasaran.
Selain itu, Diagnos mengembangkan produk DNA and Me 2.0, yang merupakan pemeriksaan genomik yang komprehensif mencakup laporan menyeluruh tubuh seseorang atau 360 Report. Produk ini menawarkan kemudahan akses dan berbagai dukungan layanan kesehatan seperti Health Risk Score, layanan test laboratorium, konsultasi dokter, konektivitas wearable device, serta artikel kesehatan.
DGNS juga menargetkan layanan MCU bisa berkontribusi ke sepertiga pendapatan perseroan dalam lima tahun mendatang. Per Oktober 2024, DGNS memiliki enam cabang laboratorium stand alone, yaitu Diagnos Ciputat, Diagnos Denpasar, Diagnos Padang, Diagnos Makassar, Diagnos Batam, dan Diagnos Genomics. Sementara, total laboratorium secara keseluruhan, termasuk yang bergabung dengan Rumah Sakit Bunda, ada sekitar 27 laboratorium.
Total tenaga medis di laboratorium ada sekitar 300 orang. Ke depannya, kami juga berencana membangun 2-3 klinik stand alone di tahun 2025.
Rekomendasi Saham DGNS
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, kolaborasi antara DGNS dan BMHS ini bisa berdampak baik ke kinerja dua emiten terafiliasi itu. Namun, perlu dilihat kembali bagaimana implementasi strategi yang akan dikembangkan ke depannya.
Secara kinerja keuangan DGNS memang berhasil mencatatkan kinerja yang positif baik secara kuartalan maupun tahunan. Per semester I 2024, DGNS mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp 81,04 miliar. Ini naik 13,81% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 71,21 miliar di semester I 2023.
DGNS pun mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 1,10 miliar di semester I 2024, berbanding terbalik dari rugi tahun berjalan sebesar Rp 7,73 miliar pada periode sama tahun lalu.
Melansir RTI, kinerja saham DGNS tercatat melemah 14,09% dalam sebulan, tetapi berhasil naik 4,07% sejak awal tahun alias year to date (YTD). Namun jika dilihat valuasi price to earning ratio (PER) saat ini sudah terlalu mahal di 138,18x,” ungkapnya. Sementara, meskipun tercatat naik secara tahunan, laba BMHS turun secara kuartalan.
BMHS membukukan laba bersih sebesar Rp 10,96 miliar di semester I 2024, melesat 157,37% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Secara kuartalan, laba bersih BMHS turun 99,14% di akhir semester I 2024.
Sementara, pendapatan neto BMHS pada semester I-2024 tercatat sebesar Rp 784,48 miliar, naik 8,69% yoy. Kinerja saham BMHS naik 0,7% dalam sebulan, tetapi turun 12,27% YTD.
Azis melihat, prospek kinerja DGNS dan BMHS masih menarik. Hal ini terdorong dari program pemerintahan baru yang menjadikan sektor kesehatan sebagai fokus kebijakan. Misalnya, dengan adanya program MCU gratis yang bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan. Secara kinerja berpotensi positif, tetapi perlu melihat bagaimana strategi yang diterapkan perusahaan apakah akan berdampak signifikan atau tidak.
Namun, Azis pun masih memberikan rekomendasi wait and see untuk kedua saham tersebut.
Selain Azis, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat adanya pergerakan saham DGNS berada di level support Rp188 per saham dan resistance Rp322 per saham. William pun merekomendasikan buy on weakness dengan target harga di akhir tahun Rp400 per saham.
Sementara, pergerakan saham BMHS ada di level support Rp230 per saham dan resistance Rp360 per saham. William masih merekomendasikan wait and see untuk saham BMHS.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham DGNS ada di level support Rp236 per saham dan resistance Rp270 per saham. Herditya pun merekomendasikan speculative buy untuk DGNS dengan target harga saham Rp280 – Rp300 per lembar.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi trading saham terbaik, Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk #JadiTraderHandal bersama Ajaib sekarang! Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.
Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.
Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.
The post Bedah Saham DGNS, Masih Jadi Primadona Usai Pandemi? first appeared on Ajaib.
source https://ajaib.co.id/bedah-saham-dgns-bercita-cita-mandiri-pasca-pandemi/
Komentar
Posting Komentar